Berita Pilihan
LAUNCHING KERJASAMA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT
Selasa, 23 Jan 2024, 12:00:57 WIB - 69 | MS. Sukma Witjaya, S.T
Sago. Badan Perencanaan Daerah, Peneliitian dan Pengembangan Kabupaten Pesisir Selatan memfasilitasi Lembaga Pengkajian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) bersama GIZ melaksanakan “Launching Kerjasama Multi Pihak Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat Melalui Pertanian Berkelanjutan Berbasis Iklim Yang Inklusif”, bertempat di Aula Bapedalitbang Kab. Pesisir Selatan, yang dilaksanakan secara Luring dan Daring, dengan peserta Instansi Vertikal lingkup Pemprov Sumatera Barat, Perangkat Daerah lingkup Pemprov Sumatera Barat, Bappeda Kabupaten Solok, Tanah Datar dan Agam, Asisten dan Kepala Perangkat Daerah, Perguruan Tinggi, Lembaga Profesi, Ormas, LSM dan Media. Acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan (Bpk. Mawardi Roska,S I.P). Senen(22/01/2024)
Dari laporan kepala Bapedalitbang Kab. Pesisir selatan (Bpk. Hadi Susilo S.STP., M.Si) bahwa kegiatan ini yang menjadi narasumber terdiri dari Seknas SDGs Indonesia (Gatjang Aman Nullah), GIZ-Advisor on Role of Law (Marvel Ledo), Kadis Pertanian Pesisir Selatan (Mardianto). Saat itu beliau menyampaikan bahwa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) atau Agenda 2030 merupakan seruan global untuk bertindak guna kensejahterakan manusia, melindungi bumi, dan mewujudkan kehidupan yang aman dan damai. Dengan kata lain, pembangunan berkelanjutan merupakan upaya sadar dan terencana yang memadukan dimensi sosial, ekonomi, lingkungan hidup, dan tatakelola yang baik ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin kesejahteraan, dan mutu hidup manusia pada saat ini dan generasi yang akan datang yang memiliki 17 Tujuan Utama yaitu ; 1) Tanpa Kemiskinan; 2) Tanpa Kelaparan; 3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; 4) Pendidikan Berkualitas; 5) Kesetaraan Gender; 6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; 7) Energi Bersih dan Terjangkau; 8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; 9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; 10) Berkurangnya Kesenjangan; 11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; 12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; 13) Penanganan Perubahan Iklim; 14) Ekosistem Lautan; 15) Ekosistem Daratan; 16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; 17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Pencapaian tujuan tersebut tidak hanya merupakan kewajiban pemerintah namun perlu dilakukan oleh seluruh aktor pembangunan baik secara individu maupun lembaga sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Adapun aktor pembangunan berdasarkan kerangka kerja TPB/SDGs terdiri dari ; 1) Pemerintah-DPR(D), 2). Perguruan Tinggi – Pakar, 3). Masyarakat – Media, serta 4). Dunia Usaha dan Filantropi.
Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan berinisiatif dan berkomitmen untuk bekerjasama dengan berbagai pihak baik dengan pemerintah pusat/provinsi/kab/kota maupun dengan pihak non pemerintah untuk mendorong peningkatan ketahanan pangan melalui pertanian berkelanjutan berbasis iklim. Komitmen ini didukung dan disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat termasuk oleh Bappeda yang sekaligus sebagai Sekretariat Provinsi untuk pelaksanaan SDGs, Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) yakni sebuah organisasi masyarakat sipil yang sangat concern dalam mendukung pencapaian TPB/SDGs di Provinsi Sumatera Barat terutama untuk Tujuan 2, Tujuan 5, Tujuan 13 dan Tujuan 17. Hal ini pun disambut baik oleh GIZ-SDGs SSTC sebagai sebuah lembaga kerjasama Indonesia – Jerman yang sejak tahun 2018 telah bekerjasama dan menyediakan dukungan teknis kepada Provinsi Sumatera Barat dalam implementasi TPB/SDGs. ” Ujarnya”
Pada saat pembukaan dijelaskan bahwa Kabupaten Pesisir Selatan adalah daerah dengan sektor basis pertanian dengan komoditi utama tanaman pangan adalah padi dan jagung. Kondisi ini tidak hanya tergambar dari dominasi produksi komoditi padi dan jagung saja, namun terlihat dari lebih 40% rumah tangga bergerak di sektor pertanian. Tahun 2023 lalu, Pesisir Selatan berhasil menjadi produsen gabah terbesar di Sumatera Barat dengan capaian sekitar 191 ribu ton.
Dalam kaitannya dengan tujuan TPB ke 2 yaitu menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik serta meningkatkan pertanian berkelanjutan, perlu mencermati bahwa saat ini angka kemiskinan Pesisir Selatan masih relatif tinggi (7,11 pada tahun 2022). Dan kita mendapati mayoritas penduduk miskin Pesisir Selatan adalah para petani dan nelayan. Dengan demikian bisa ditarik kesimpulan bahwa para petani dan nelayan adalah kelompok yang rentan miskin, apalagi adanya ancaman perubahan iklim yang tentu akan berimbas terhadap kelangkaan air yang dikhawatirkan mengakibatkan penurunan produktivitas pertanian.
Upaya dan langkah yang sangat tepat bagi Kabupaten Pesisir Selatan dengan harapan dapat menggerakkan potensi dan peran semua pihak terutama dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap keresahan global saat ini yaitu dampak fenomena perubahan iklim bagi ketahanan pangan masyarakat.
Pemerintah kabupaten berharap adanya dukungan dan arahan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui berbagai perangkat daerah yang terkait untuk tetap mendorong adanya kolaborasi berbagai pihak dan mengusulkan kepada pemerintah melalui kementerian terkait untuk memberikan perhatian serius terutama bagi daerah – daerah yang menjadi lumbung pangan dan memiliki komitmen dalam menyikapi berbagai isu pembangunan berketahanan pangan dan berketahanan iklim.
Terlebih di tahun 2024 ini Pesisir Selatan tidak mendapatkan alokasi DAK disektor pertanian sebagaimana tahun – tahun sebelumnya. Minimnya alokasi anggaran yang tersedia dirasakan akan berpengaruh terhadap produktivitas pertanian kedepannya. Untuk itu besar harapan kami melalui Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan atensi dari berbagai pihak yang hadir saat ini mampu mengisi dan menjadi solusi sehingga Pesisir Selatan tetap mampu memberikan kontribusi bagi ketersediaan pangan di Sumatera Barat. “Begitu disampaikan Sekretaris Daerah dalam sambutannya”
Pada kesempatan tersebut Bappeda Propinsi Sumatera Barat (Benny Sakti) Menyampaikan bahwa untuk mendorong peningkatan ketahanan pangan melalui pertanian berkelanjutan berbasis iklim (Smartfarming) perlunya suatu concern dalam mendukung pencapaian TPB/SDGs.
05 Apr 2024 11:12:27 WIB PEMERINTAH PESISIR SELATAN MELAKSANAKAN MUSRENBANG RPJPD 2025-2045 DAN RKPD 2025 32 ~ MS. Sukma Witjaya, S.T |
05 Mar 2024 15:11:52 WIB FORUM PERANGKAT DAERAH BAPEDALITBANG PESISIR SELATAN 61 ~ MS. Sukma Witjaya, S.T |
21 Feb 2024 15:47:57 WIB PASISIA MOU KKN-USR BERSAMA UNIVERSITAS BAITURAHMAH SUMATERA BARAT 70 ~ MS. Sukma Witjaya, S.T |
26 Jan 2024 16:50:58 WIB FORUM KONSULTASI PUBLIK RKPD KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2025 106 ~ MS. Sukma Witjaya, S.T |
23 Jan 2024 15:49:23 WIB PENGHAPUSAN KEMISKINAN EKSTRIM 78 ~ MS. Sukma Witjaya, S.T |
23 Jan 2024 12:00:57 WIB LAUNCHING KERJASAMA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT 69 ~ MS. Sukma Witjaya, S.T |
13 Des 2023 09:08:11 WIB BAPPEDA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BERKUNJUNG KE BAPEDALITBANG, ADA APA ? 67 ~ MS. Sukma Witjaya, S.T |
15 Nov 2023 19:47:26 WIB DIKLAT PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN 82 ~ MS. Sukma Witjaya, S.T |
STATISTIK PENGUJUNG
1 Pengunjung Hari ini | 10 Pengunjung Kemarin | 30,268 Semua Pengunjung | 58,096 Total Kunjungan | 18.117.165.66, IP Address Anda